Tuesday, November 4, 2008

Pro & Kontra RUU Anti Pornografi

Aq bingung deh ma pola pikir orang2 -- dan kebanyakan mereka2 yang DIKENAL sebagai ARTEEES -- di luaran yang pada heboh bilang kalo RUU Anti Pornografi sekarang ga da yang make sense & bisa dipertanggungjawabkan. Berlindung di balik kata KREATIVITAS dan SENI, mereka rame2 nyahut ga setuju ma RUU ini. Pas salah satu artis yang aq ga suka juga ikut2an vokal bilang, "Ngapain sih Pemerintah sibuk ngatur2 gaya berpakaian orang yang sifatnya sangat personal?", aq langsung ngakak lebat ga kira2. Ni orang, udah ga sekolah, sok ngartis, sok tau issue pula. Jangan2 dia juga ga paham ma ayat RUU yang bakal mencekal semua wujud Pornografi di negeri ini. Belom lagi 'artis' yang bilang gene, "Ya ga mungkin juga donk mbak (red: mbak reporter/ wartawan) qta cuman pake BH ama celana dalem doank ke mall. Kalo itu juga qta ngerti mana yang porno, mana yang ga". Duerrrrr !!!!

Ini adalah catatanku tentang RUU Anti Pornografi:

1. Bukankah tujuan dibuatnya RUU ini baik ya? Apalagi sebagai wanita, hal ini menunjukkan kalo negara memang memperhatikan HAK qta u/ dilindungi harkat & martabatnya di mata manusia lain di bumi ini? Untuk anak2, bukankah ini wujud pencegahan bersama supaya mereka ga gampang dicekoki 'racun dunia' lewat pemandangan2 'ruarrr biasa' di TV bahkan di tempat2 publik di tanah air? Bukankah ini mengurangi 'beban' ortu juga u/ mengkuliahi mereka untuk tidak melihat bahkan mengikuti hal2 yang sudah jelas DILAKNAT agama dan sekarang disokong Pemerintah dengan suatu aturan tertulis dan berbadan hukum? U/ para kaum Adam -- yg mungkin menjadi penikmat utama 'beberapa onggok daging berkeleleran', pencekalan ini bakal membantu mengurangi beban dosa mata (atau lebih) terhadap apa yang mereka liat/ nikmati sesudahnya?

2. Kenapa harus heboh bilang kalo RUU ini merupakan wujud pembatasan karya SENI dan KREATIVITAS umat sih? Emangnya gaya berbusananya Jupe cs, goyangannya Dewi Perssik, atau film2 kelas 3 kayak KAWIN KONTRAK bisa dibilang SENI dan KREATIF? Mohon maaf, tapi sepertinya konsep SENI dan KEATiF bukan ke arah yang bisa merusak orang lain deh? Sebenernya apa juga yang dicari para 'sineas' (katanya sih sineas, tapi karya2nya ko cemen) dengan bikin film2 murahan kayak KU TUNNGGU JANDAMU, kalo bukan ttg duit? Apa itu juga termasuk dalam kategori SENI dan KREATIF? Kalo iya, waowww ... berapa banyak film bagus di dunia yang udah terbukti masuk CANES & juara OSCAR tanpa ada adegan/ kostum yang setengah bahan gt harus dicoret dari daftar SENI & KREATIF?

3. Kekawatiran segelintir orang yang ngakunya 'artis, 'sineas', sampe (gila!) 'LSM Perempuan' cuma didasari ama 1 mata aja, yang ujung2nya karena duit & masalah eksistensi belaka. Artis2 takut ada UU Pornografi karena mreka merasa terancam 'jualannya' ga laku lagi. Para sineas juga gitu. Ada demand, ya ada supply. Kl LSM Perempuan kepentingannya aq percaya ga jauh2 dari urusan pengen eksis di air keruh & aroma duit para supporter yang kontra ma RUU. Pinternya lg, LSM ini malah ngajuin kasus2 budaya daerah yang terlanjur ga bs disentuh UU Pornografi. Dodol banget menurutku! Ga relevan!! Ga mungkin jg lah, Pemerintah dgn begonya nangkepin smua warga asli Bali yang masih pake kemben! Ga da penjara yang muat juga!

4. "Yang berkerudung aja banyak yang bisa diperkosa. So, ga da jaminan, qta2 yang bajunya bgini (red: terbukaaaaa banget) terus tar dipaksa pake baju lebih tertutup bakal aman dari kejahatan juga". Wakakkakaka ... Kalimat silogisme yang aneh buat aq! Gini deh, kalo situ ga mau dilindungi, ya uda sana cari udnia sendiri di luar Indonesia. Kalo mau gila ma penampilan kyk gt, jangan ajak bangsa donk! Harusnya kan mikirnya, "Wah ... yang berpakaiannya tertutup aja, masih sering diketahui jadi korban kekerasan. Gimana kayak qta2 yang dgn sengaja ler-leran ya? hemm .. mungkin memang sebaiknya kami tidak menstimulus para pelaku kejahatan". Itu baru jawaban orang sekolahan!

Ku pikir, media juga berperan dalam penyebaran informasi mengenai RUU ini sedetail mungkin. Biar publik ngehhh banget poin pokok yang dipermasalahkan artees dan segelintir orang itu yang mana dan akhirnya mata qta semua kebuka apa maksud & maunya Pemerintah dan keberatannya beberapa orang itu. Selain itu, try to be FAIR donk ... tampilin juga opini masyarakat yang pro a.k.a setuju ma RUU ini. Seingetku, media lebih sering gembar/ o suara 'orang2 ga penting' yang lebih setuju ga da pengaturan u/ masalah ini. I do believe that so many people will support this RUU as well! Cuman karena selama ini ga ke-expose, jadi yang dikira adalah lebih banyak pihak yang ga setuju ma RUU ini.

Semoga mereka cepet dibukakan ... mata hatinya! Amin.

1 comment:

Anonymous said...

Saya sangat mendukung pemberlakuan UU Pornografi di Indonesia

Parah lo Jeng pornografi di Indonesia
Tiap hari ada saja 3gp baru karya seniman-seniman pornografi
Jangankan di kota besar, di kota kecil saja pertumbuhan artis-artis pornografi saja udah pesat
Yang diungkapkan media mengenai kasus video porno itu tidak ada apa-apanya
Jauh lebih dahsyat lagi

Sudah sangat urgent emang pembelakuan UU Pornografi di Indonesia ini

Tetapi,

UU Pornografi memang tidak memberikan batasan yang jelas dan tegas mengenai bentuk pornografi tersebut
Masih samar-samar dan terlalu formil (dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat).
Perlu ada penjelasan yang benar-benar jelas
(Maaf) Menonjolkan dada yang menonjol, mempertontonkan setengah pada, membahenolkan pantat yang bahenol, bergoyang yang mecerminkan keintiman suami istri, dll

Bukan bermaksud membela artis-artis yang mondar-mandir di infotaintment, tetapi show-show dangdutan di pelosok kampung itu lebih parah Jeng
Tetapi kelakuan "artis-artis porno" itu tetap salah juga
Gak usah sok gak porno deh

Saya juga ketawa terbahak-bahak dan geleng melihat komentar para artis-artis itu
Entah apa yang ada di pikiran mereka
Gak tega saya nyebutin nama-nama mereka satu-persatu
Inget-inget Jeng, jangan coblos orang-orang itu di Pemilihan Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif

Dan saya juga tidak mengerti apa yang ada pemikiran teman-teman di Fraksi PDIP dan PDS di DPR
Begitu juga dengan teman-teman di Bali
Teman-teman, ada apa?
Kalau kita emang punya niat baik buat bangsa ini, dukung UU Pornografi
Kecuali bila ada kepentingan politis

Tantangan buat Pansus Pornografi dan Media dalam menyosialisasikan UU Pornografi

Hidup UU Pornografi !!!