Thursday, April 26, 2007

OPRAH tells about Hollocaust

Di Indonesia, sekelumit kisah Hollocaust baru diceritakan (kembali) tadi pagi jam 10 di METRO TV melalui program OPRAH. Tragedi yang terjadi pada masa PD II dan dikenal sebagai pembunuhan massal dengan cara membakar enam juta warga Yahudi (JEWs) oleh pasukan NAZI ini nyatanya masih menyisahkan pro dan kontra di kalangan masyarakat internasional.

Dikutip dari tulisan P'Eman dari kolom on-line DAKWAH, saat ini, kamp2 penahanan dan penyiksaan JEWs khususnya kamp Auschwitz, menjadi museum untuk umum. Lebih dari 250 museum didirikan di berbagai negara guna mengenang korban Hollocaust. Bahkan, di sekolah2 US dan Eropa, trgaedi ini dijadikan pelajaran Sejarah.

Meski propaganda Hollocaust gencar dilakukan, namun banyak sejarahwan dan cendekiawan yang meragukan keotentikan tragedi ini. Meski demikian, kritikus tidak mengingkari terjadinya pembunuhan thdp sejumlah Jews oleh pasukan fasis Hitler, dan hal ini dinilai sebagai tragedi. Namun mereka berpendapat bahwa tragedi ini tidak seperti yang digambarkan oleh Rezim Zionis.

Kritikan pertama yang dilontarkan adalah bahwa korban PD II berjumlah jutaan orang dari berbagai agama, ras, dan etnis. Namun mengapa yang diekspos secara luas hanya dikhususkan pada korban Jews aja? And u know whut?? Korban paling banyak pada PD II ternyata adalah orang Rusia dan juga Jerman, BUKAN warga Jews !!

Alasan lain adalah tidak adanya laporan mengenai pembantaian massal orang2 Jews. Dalam dokumen pemerintahan Nazi pun, Hittler tidak pernah menginstruksikan pembantaian massal ini kepada orang2 Jews. Bahkan tidak ada catatan mengenai pengalokasian dana besar untuk program ini. Tentunya, program pembantaian enam juta orang itu memerlukan dana yang besar dan rencana yang matang donk??

Tragedi ini semakin sulit diterima tatkala diketahui Jerman tidak memiliki fasilitas untuk melakukan tragedi tsb. Pihak rezim Zionis mengklaim bahwa, serdadu Jerman menggunakan gas beracun Zyclon-B, dan kemudian membakar jenazah mereka dalam kamp konsentrasi. Bagi negara yg sedang dilanda perang besar, hal seperti ini tentulah memerlukan dana yang sangat besar. Di samping itu, apa perlunya pasukan Nazi meracuni warga Jews lalu membakar mereka?? Energi yang terlalu berlebihan untuk dihabiskan ..

Fenomena ini menjadi begitu penting bagi Zionis karena bisa menciptakan opini kemazluman orang2 Jews. Fiksi pembantaian warga Jews oleh Hittler menumbuhkan belas kasih warga dunia kepada orang2 Jews. OKI, mereka tidak akan menerima kritik dalam kaitan dengan tragedi tsb. Hollocaust tlah berubah menjadi keyakinan yg dirancang u/ orang2 selain Jews. Siapapun akan ditindak bila terbukti mengingkari adanya tragedi ini. DAVID IRVING, DR. FREDERICK TOBEN (seorang analis dari Australia), GERMAR RUDOLF (kimiawan Jerman), LOUIS MARSHALKO (penulis buku The World Conquerer asal Hungaria), NORMAN G. FINSKELSTEIN (Dosen sekaligus penulis Hollocaust Industry) adalah bukti2 'keseriusan' Jews dalam menindak orang2 yang dinilai 'murtad' thdap tragedi tsb. Toben mengatakan bahwa, di Eropa, orang2 boleh menertawakan Yesus dan Bunda Maria, namun mereka tidak dapat mengkritik orang2 Jews dan Hollocaust.

Bdasarkan UU di US dan Eropa yang bernama gitto, siapapun yg menolak Hollocaust, akan terhitung sebagai orang2 yg menolak keberadaan Jews dan akan terkena hukuman penjara atau denda. Sikap itu jelas2 ga selaras dengan kebebasan berpendapat di negara2 yang menjunjung HAM dan kebebasan, kan ??

Syukurlah, makin ke sini, makin banyak warga dunia yang menyadari bahwa Hollocaust yang sebenarnya tidak terjadi di Eropa pada masa PD II dengan korban warga Jews. Namun terjadi pada saat ini di PALESTINA dengan pelaku kaum Zionis pula!!!

Terlepas dari kebelitan pro dan kontra Hollocaust sebagai tragedi, OPRAH mengadakan lomba penulisan Essay bagi siswa/ i SMU di seluruh negara bagian di US dengan topik tragedi Hollocaust yang diceritakan salah seorang korban tragedi ini dalam sebuah buku yg berjudul The Night. Dari 50ribu kontestan, terpilih 50 kontestan essay terbaik yang menginterpretasikan tragedi tersebut dalam beragam sudut pandang. Buat gw, kegiatan seperti ini meaningful banget. Selain menggugah banyak remaja untuk tau dan memahami sejarah, juga merangsang mereka untuk menuliskan pendapat seputar tragedi Hollocaust sebenarnya yang masih bisa qta liat, dengar, dan bahkan rasakan sendiri saat ini. Gw pernah nonton suatu film (tapi maaf lupa judulnya). Dari situ ada script yang menarik banget ttg sejarah. Salah satu pemainnya bilang bahwa, "Tanpa sejarah, lu ga bakalan ada. Jadi menghargai sejarah, bakal membantu lu banget buat paham siapa dan apa esensi hidup lu sebenernya di dunia". Busyet dah BERAT banget tapi nendank, kan??

"Tanpa sejarah, saat ini ga mungkin ada. Tanpa sejarah, qta ga bisa rasain indahnya hari ini. Tanpa sejarah, qta juga bisa ga tau apa salah dan benernya qta. Tanpa sejarah, qta bisa ga tau mau kemana bsok lusa". Well, itu pengembangan kalimatnya Mbak Mira Lesmana lo .. tapi gw suka karna ada benarnya. Jadi, mulailah tertarik ama yang namanya pelajaran Sejarah.

No comments: