Monday, March 19, 2007

Perhaps, u are that guy ..

Mentari lagi malu2 mo pulang tuh sewaktu segerombolan bintang kembali datang buat nyapa dia malem ini. Di salah satu sudut kota, entah di belahan dunia mana, seorang lajang tengah memastikan tidak ada satu pun message di ponsel yang blom ia baca. Tak lama, setelah menghembuskan napas lelah karna telah bertarung seharian menghadapi dunia, dibukanya pintu kaca hotel megah yang kini ia tempati untuk beberapa waktu lamanya.

Tarikan napas pertama di balkon malem ini, membuatnya mengingat apa aja yang udah ada dalam genggamannya. Sesaat ia menyebar pandang ke permukaan angkasa. Begitu megah semua kekayaan alam yang disuguhkan Tuhan padanya hari ini. Satu .. Dua .. Tiga .. dicobanya untuk menghitung smua berkah hingga detik terakhir ia berpikir sendiri. Ga cukup!! Disadarinya, ia ga mampu buat bikin daftar smua rejeki itu. Terlalu banyak!!

Matanya kembali menerawang ke atas. Beberapa saat kemudian, menyentuh ruas jalan yang mulai diramaikan oleh beragam kendaraan penduduk setempat yang berlomba2 sampai ke rumah. Si lajang berpikir, "Mungkin gw juga bakal segitu hebohnya mengendarai jaguar gw kl di rumah ada seorang istri dan 2 ato 3 anak lucu yang menanti dengan bahagia yang luar biasa". Hemm, mungkin juga .. dan ia pun tersenyum simpul dengan semunya.

Doa sederhana itu sering kali ia pinta tiap bertemu dengan Penyejuk Hati di singgasana-Nya. Tapi, ga tau apa pasalnya, sampe detik ini, LAJANG masih jadi sahabatnya. Ingin ia berteriak, karena terkadang ia mengira Tuhan tak cukup mendengar pintanya. Tapi tak jarang pula, ia bergegas mengurungkan niatnya. Ia disadarkan, bahwa Tuhan-NYa pastilah punya pendengaran yang lebih dari sekedar cukup buat mendengar doa umat sejagat. Hanya akan menjadi lajang yang sangat bodoh, jika ia masi tetap mengedepankan semua teriak dan lontaran di saat apa yang diharap blom juga bermuka.

Ia tidak pernah lupa untuk mengingat jejak kaki yang sengaja ditinggal di beberapa negara di dunia ini. Mulai dari San Fransisco sampe Atambua, udah ia selsari dengan penuh cinta. Seakan 3/4 dunia telah berhasil ia peluk ke relungnya. Tapi mengapa masi ada hal kurang yang tidak kalah luar biasanya blom juga bisa ia simpan rapat2 di sisa hatinya??

Adalah partner yang bisa senantiasa meneduhkan dan menyiapkan sandaran tanpa pamrih ketika ia letih. Adalah tawa dan segenap gurau yang bakal banyak disuguhkan ketika ia ingin lari sebentar saja dari ganasnya hidup. Adalah siraman bijak dan sepasang mata tulus yang akan menyambutnya tatkala tak mampu lagi diredamnya emosi. Semakin lama ia menutup mata, semakin banyak siluet harap yang berkelebat. Dan ia semakin ga berani buat menatap dunia di depannya.

Mungkin .. hanya mungkin .. masi banyak kurang dalam diri yang bikin Tuhan blom bisa mempertemukannya dengan si pencuri ruang hati. Mungkin pula .. ini juga berlaku dalam diri seseorang di sana yang tengah menanti hal yang sama.

Oaa .. hidup ini terlalu singkat untuk sekian banyak misteri yang terhidang. Semoga, ada cukup waktu buat keduanya saling bertemu dan menjelajah perasaan satu sama lain. Amiiin.

No comments: